Rabu, 22 Desember 2010

Pelangi bias kaca

Jangan Sedih...
Terlalu dalam dasar lautan...
Awan kelabu memeras untaian bias titik mutiara...
Sedih tersambar keluguan hati...
Mati suri dan terkubur harta karun tak berharga...
Hingga tergali masa kini...

Jangan Sedih...
Bintang terbit pada ufuk kekesalan...
Dirantai kekang sebuah kewarasan abstark yang tersebutlah atas nama rasionalitas...
Dia ada untuk sesosok bayangan...
respon yang kaku...

Kesedihan...
Jatuh terpuruk terkualai terenung...
individu kertas...
berhenti...
tentang langkah kaki yang tersentak...
Ia pandang kejauhan dari pecahan kaca yang terkulai...
Visi akan sebuah pelangi yang berbias...

Membuatnya...
Hentikan tangis...
Dan...

tersenyum